Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesejahteraan secara keseluruhan. Namun, banyak orang masih mengabaikan tanda-tanda awal ketika kondisi mental mulai terganggu. Berbeda dengan luka fisik yang terlihat jelas, gejala kesehatan mental sering kali samar dan dianggap sepele.

PAFI MANGGAR (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis diri sendiri. Menyadari perubahan sekecil apa pun dalam pikiran, perasaan, atau perilaku adalah langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan mental.

Berikut ini 5 tanda umum bahwa kesehatan mental Anda mungkin sedang tidak dalam kondisi yang baik:

1. Perubahan Pola Tidur

Tidur adalah indikator penting dari kesehatan mental. Bila Anda mengalami kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau justru tidur berlebihan, ini bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah yang perlu diperhatikan. Insomnia, mimpi buruk berulang, atau tidur lebih dari 10 jam per hari tanpa merasa segar adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai.

PAFI MANGGAR menekankan bahwa pola tidur yang terganggu bisa menjadi gejala awal dari stres, depresi, atau kecemasan.

2. Kehilangan Minat pada Hal yang Dulu Disukai

Jika Anda merasa tidak lagi tertarik pada hobi, pekerjaan, atau aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, ini bisa menjadi pertanda penurunan kesehatan mental. Rasa apatis atau kehilangan motivasi sering kali menjadi ciri khas dari depresi atau kelelahan emosional.

Menurut PAFI MANGGAR, penting untuk mengevaluasi perasaan ini. Bila berlangsung lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga profesional.

3. Mudah Marah atau Sangat Sensitif

Perubahan emosi yang drastis, mudah tersinggung, atau perasaan sedih yang datang tiba-tiba tanpa alasan jelas, bisa menjadi tanda bahwa mental Anda sedang tidak stabil. Kondisi ini bisa membuat hubungan dengan orang lain menjadi tegang dan menciptakan rasa bersalah yang memperburuk keadaan.

PAFI MANGGAR menyarankan untuk lebih sering melakukan refleksi diri. Mengenali pola emosi dan mencari penyebabnya bisa membantu meredakan tekanan secara perlahan.

4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial

Ketika seseorang mulai menghindari pertemuan dengan keluarga, teman, atau bahkan komunikasi melalui media sosial, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berjuang dengan kondisi psikologis yang berat. Menutup diri dan memilih untuk sendirian terus-menerus bisa memperburuk kesehatan mental.

PAFI MANGGAR menyampaikan bahwa dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan. Jangan ragu untuk membuka diri kepada orang terdekat atau mencari bantuan dari tenaga kesehatan.

5. Perubahan Nafsu Makan dan Energi

Apakah Anda merasa kehilangan selera makan secara drastis? Atau justru makan berlebihan sebagai pelarian dari rasa cemas dan stres? Kedua kondisi ini sama-sama bisa menunjukkan adanya gangguan pada kondisi mental. Begitu pula dengan rasa lelah berlebihan meskipun tidak banyak beraktivitas.

PAFI MANGGAR menegaskan bahwa tubuh dan pikiran saling terhubung. Ketika mental terganggu, tubuh ikut memberikan sinyal. Dengarkan tubuh Anda, karena ia sering kali berbicara lebih jujur daripada pikiran kita.

Kapan Harus Mencari Bantuan?

Tidak semua orang menyadari bahwa mereka sedang mengalami gangguan mental. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran perlu ditingkatkan. Jika Anda merasakan satu atau lebih dari tanda-tanda di atas dalam jangka waktu yang cukup lama dan merasa kesulitan menjalani hari-hari seperti biasa, itu adalah saat yang tepat untuk mencari pertolongan.

PAFI MANGGAR mendorong masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap isu kesehatan mental. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bukanlah tanda kelemahan, tetapi bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Sayangnya, banyak dari kita baru menyadari pentingnya ini ketika sudah berada dalam kondisi yang berat. Dengan mengenali tanda-tanda awal gangguan mental, kita bisa mengambil langkah cepat untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

PAFI MANGGAR mengajak semua lapisan masyarakat untuk lebih terbuka dalam membicarakan isu kesehatan mental, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun komunitas. Bersama PAFI MANGGAR, mari kita ciptakan budaya yang lebih peduli, inklusif, dan sehat—bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental.